Review Film Finding Dory

Kamis, 16 Juni 2016 - 09:20 WIB
Review Film Finding Dory
Review Film Finding Dory
A A A
JAKARTA - Kesuksesan film Finding Nemo di tahun 2003 silam ternyata membuat sutradara Andrew Stanton kembali menghadirkan sekuel berjudul Finding Dory. Mulai Kamis, 16 Juni 2016 sudah dapat Anda saksikan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.

Film ini hadir dalam dua versi yakni versi asli dan versi Indonesia dengan judul Mencari Dory, suara dari dua karakter teman Dory diisi oleh selebriti ternama Indonesia yakni Raffi Ahmad dan Syahrini.

Cerita bermula dari flashback masa lalu ketika ikan biru pelupa, Dory (Ellen DeGeneres) masih kecil sedang bersama kedua orang tuanya, Jenny (Diane Keaton) dan Charlie (Eugiene Levy).

Seperti layaknya keluarga bahagia, ketiganya bersenda gurau dan menghabiskan waktu bersama-sama hingga pada suatu ketika Dory berenang terbawa arus dan pergi meninggalkan ayah dan ibunya.

Kini, Dory yang telah lama tinggal bersama Nemo (Hayden Rolence) dan ayahnya, Marlin (Albert Brooks) didaulat untuk menjadi asisten Mr. Ray (Bob Peterson) yang akan memimpin anak-anak muridnya termasuk Nemo untuk menjalani wisata laut.

Sepanjang perjalanan Dory tiba-tiba mengingat beberapa hal di masa lalunya, termasuk ketika Mr. Ray mengingatkan anak-anak untuk menjauhi arus, ia seketika ingat dengan pesan ayahnya.

Dory merasa kaget dan heran mengapa ia bisa mengingat sedikit demi sedikit tentang keluarganya yang selama ini mungkin telah terlupakan olehnya. Ingatan-ingatan ini membuatnya pusing dan ia pun terbaring pingsan.

Tak lama kemudian ia bergumam, “Jewel of Morro Bay, California”. Ketika siuman, ia merasa di tempat itu terdapat keluarganya, dan ia memutuskan untuk pergi kesana dengan Marlin dan Nemo.

Marlin kemudian meminta bantuan kepada kawanan kura-kura yang dipimpin oleh Crush (Andrew Stanton), mereka akhirnya bisa sampai di lautan California.

Namun, sesampainya disana, tanpa sengaja Dory terjaring oleh pegawai Marine Life Institute yang bertugas mengkarantina berbagai spesies hewan bahkan berbagai jenis ikan. Disitulah ia bertemu dengan Hank (Ed O’Neill), gurita berwarna oranye yang bisa menyamar layaknya bunglon.

Selama terpisah dari Nemo dan Marlin, Hank lah yang membantu Dory untuk menemukan cara bagaimana ia dapat menemukan kedua orang tuanya. Sampai akhirnya Dory bertemu dengan teman lamanya yang sebenarnya ia pun lupa, yakni seekor paus hiu bernama Destiny (Kaitlin Olson / Syahrini).

Destiny kemudian memperkenalkan temannya, Bailey yakni seekor ikan paus beluga putih yang memiliki kemampuan untuk melihat kejadian melalui pikirannya.

Dibantu oleh ketiga temannya itu, akhirnya Dory berhasil mencapai wahana laut lepas di Marine Life Institute yang konon katanya itu adalah tempat kelahirannya dan rumah dimana keluarganya tinggal.

Dory merasa begitu bahagia dan lantas mencari ayah dan ibunya disekitar rumah, dan sayangnya, mereka tidak ada. Dua kepiting kecil yang melihat Dory kebingungan lantas memberitahu bahwa Jenny dan Charlie telah lama pergi mencarinya dan tidak pernah kembali.

Mendengar hal tersebut, Dory lantas sedih karena telah bertahun-tahun tidak bertemu dengan keluarganya dan kini kedua orang tuanya tidak tahu berada dimana. Film ini sangat kental akan unsur kekeluargaan yang sekaligus mengajarkan tentang arti ketulusan, persahabatan, dan kebersamaan.

Lalu bagaimana kelanjutan kisah pencarian Dory ini? Apakah ia akan bertemu dengan kedua orang tuanya? Lalu bagaimana dengan nasib Nemo dan Marlin yang juga terpisah dengan Dory? Temukan jawabannya dengan menonton Finding Dory mulai hari ini!
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3928 seconds (0.1#10.140)